*sempat dimuat di Argumentasi Kompas Kampus 01 Juli 2016 kemarin
Bagi
mahasiswa rantauan, tiada pulang kampung yang lebih asyik ketimbang mudik
karena waktu liburan yang cukup lama, juga sudah terbayang akan berkumpul dengan
keluarga besar dimana hanya ketika momen lebaran akan berkumpul lengkap. Saya
termasuk mahasiswa yang suka memanfaatkan fasilitas kampus atau publik dengan
baik. Seperti halnya kegiatan mudik gratis bersama yang diadakan oleh BEM UNAIR,
selain gratis juga terjamin keselamatan selama mudik. Tidak perlu antre membeli
tiket hingga berdesakan dengan banyak pemudik yang rentan pencopetan atau rawan
menjadi korban tindak kriminal. Juga dapat berkontribusi mengurai kemacetan
dengan mudik tidk menggunakan kendaraan pribadi. Selama fasilitas umum dapat
menjamin keamanan, kenyamanan dan sesuai kebutuhan, mengapa harus susah-susah
mudik dengan kendaraan pribadi?
Butuh
sekitar 7 jam perjalanan Surabaya-Jember dengan bus, hal ini dapat memicu
kebosanan terlebih saat terjebak macet. Hal ini dapat disiasati dengan membawa
buku bacaan atau mendengarkan musik kesukaan misalnya, jadi waktu perjalanan
yang lama tidak akan terasa membosankan. Selain teman pemecah kebosanan, jangan
lupa pula dengan barang-barang kebutuhan buat mudik disiapkan dengan baik,
misal baju, perlengkapan pribadi, oleh-oleh, earphone, dan powerbank
(jaga-jaga batrai hp habis diperjalanan). Jika mudik kita disiapkan dengan
baik, memilih sarana transportasi yang nyaman dan teman pemecah kebosanan,
dijamin deh mudik kita akan terasa
asyik (Ls)
Komentar
Posting Komentar