REMPAH, SI PENGANTAR SEJARAH PENJAJAHAN


Sejarah bangsa Indonesia tak bisa lepas dengan yang namanya rempah-rempah. Karena rempah-rempahlah penjajah tergiur menjajah nusantara.Karena rempahlah VOC, kongsi dagang di bawah naungan Belanda berjaya menjarah dengan tak berperi kemanusiaan kekayaan tanah ibu pertiwi kita pada abad ke-17 dan 18. Rakyat pribumi seolah tikus yang mati di lumbung padi, kepemilikan terhadap kekayaan alam nusantara yang direbut paksa, justru malah menjadi budak di negeri sendiri. Sebenranya apa sih yang menjadikan bangsa asing sebegitu tamaknya ingin menjajah dan memonopoli kekayaan rempah Indonesia? Apa rahasia dibalik rempah yang bisa menyebabkan membawa bangsa kita pada sejarah kelam penjajahan?
Rempah-rempah adalah salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku. Rempah-rempah ini pula yang menyebabkan Belanda kemudian menyusul ke Maluku. Dan pada akhirnya, rempah mengantarkan era dominasi bangsa Eropa di Dunia Timur, karena tujuan  awalnya ingin mendapatkan rempah yang lebih murah kemudian mulai berangsur menjadi hasrat ingin menguasai daerah penghasil rempah dengan cara menjajahnya dan melakukan monopoli terhadap hasil tanahnya. Terlebih nusantara kaya akan bahan alam dan kesuburan tanahnya.
Rempah-rempah  dinilai sangat berharga karena khasiatnya yang bukan hanya sebagai penyedap, bumbu masakan, dan efek menghangatkan badan, tapi juga sebagai obat-obatan. Terlebih bagi bangsa Barat yang keadaan tanahnya tidak mendukung untuk melakukan penanaman rempah dan kondisi Eropa yang begitu dingin, sehingga bahan yang bisa menghangatkan tubuh selalu menggiurkan mereka. Kebutuhan terhadap rempah-rempah kemudian menjadi sangat krusial hingga pada dunia perdagangan zaman dulu menjadi komuditas yang sangat mahal, bahkan sama berharganya dengan emas batangan.
Lima jenis rempah komoditi utama kala itu adalah lada, pala, cengkeh, jahe dan kayu manis. Alasan lima bahan tersebut menjadi komuditi utama kala itu adalah:
Jahe memiliki rasa yang hangat dan pedas sehingga menjadi komoditi yang sangat populer di Eropa.
Cengkeh digunakan sebagai bahan masakan sekaligus campuran rokok kretek.
Pala dijadikan sebagai bumbu masakan dan berkhasiat melegakan perut kembung.
Kayu manis, selain rasanya yang manis yang biasanya digunakan untuk campuran minuman, kayu manis juga digunakan sebagai pengawet makanan.
Lada digunakan sebagai bumbu masakan, campuran obat tradisional, bahkan oleh bangsa eroa dijadikan campuran minuman beralkohol karena khasiatnya yang juga bisa menghangatkan tubuh.

Bangsa lain saja begitu tertarik dengan kekayaan surga alam Indonesia, lalu kita sebagai generasi tulang punggung kemajuan bangsa kenapa tidak turut mendeklarasikan kekayaan Indonesia dengan eksploitasi pengetahuan dan pemanfaatannya? Karena rempah sudah lama menanti kita untuk mengeksploitasinya, bukan penjajah. Karena negeri ini sudah rindu anak bangsanya untuk menyentuh dan mengembangkannya demi kemaslahatan, bukan oleh bangsa lain. (Ls)

Referensi:
http://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol21no2oktober2007/MASA%20KOLONIAL%20BELANDA%20kardiyat.pdf

http://www.slideshare.net/
http://www.bolaria.net/


Komentar