Sebuah studi baru menemukan bahwa
depresi berat dapat menimbulkan banyak perubahan pada otak yang terkait dengan
gangguan “mood” (suasana hati). Stres menghambat gen neuritin, gen tersebut
sangat berpengaruh terhadap tingkat depresi. Hippocampus (pusat memori
otak) dapat menyusut dan berhenti berkembang pada orang dengan riwayat depresi
dan gangguan suasana hati lainnya. Orang yang hidup dengan gangguan suasana
hati juga diketahui memiliki tingkat neurotrophic factor (BDNF) yang
rendah, neurotrophic factor adalah faktor pertumbuhan yang menjaga
neuron (sel saraf) agar tetap sehat. Selain itu, mereka juga memiliki aktivitas
yang rendah pada gen neuritin, gen ini bertugas mengkode protein yang dapat
melindungi plastisitas otak (kemampuan otak untuk merombak dan mengubah sistem
saraf di dalamnya terhadap adanya pengalaman baru).
“Dengan menggunakan antidepresan
yang ada sekarang, hanya sekitar 30% dari orang dengan gangguan suasana hati
kembali ke kondisi semula,” kata Russo, seorang neurobiologi dari Mount Sinai
School of Medicine di New York City. Neuritin memiliki kemungkinan yang besar
untuk digunakan sebagai terapi alternatif dalam pengobatan terhadap depresi.
Komentar
Posting Komentar