Merokok bagi kaum adam sudah menjadi hal yang biasa,
namun menjadi pemandangan tak biasa jika perempuan merokok, terlebih saat hamil.
Semua tahu bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan, namun tetap saja rokok
menjadi produk dagang yang laris manis dipasaran, mulai dari rokok kretek
ecek-ecek hingga merk terkenal dengan iklan
yang memberi kesan “pemberani”, iya berani mati mungkin. Padahal dibungkus
rokok itu tercantum tulisan “merokok dapat menyebabkan kanker, serangan
jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin“. Apa sebenarnya arti
tulisan itu bagi pengonsumsi setia rokok? Hanya sekedar penghias sampul rokok,
atau malah sudah tidak lagi menjadi bahan perhatiannya?
Dulu
sewaktu kecil saya bertanya, apa hubungannya merokok dengan tulisan “gangguan kehamilan dan janin”. Sekarang saya
tahu, tulisan itu bukan ditulis sekedar untuk “penghias sampul”. Peringatan itu memang benar-benar serius
karena ternyata bayi baru lahir yang mengalami paparan nikotin intrauterin, baik
secara aktif atau pasif, akan mempengaruhi
pengembangan neurobehavioural bayi, yang akan memberikan efek fungsi
fisiologis, sensorik, motorik dan tanggapan terhadap respon yang rendah pada
perkembangannya.
Hasil
penelitianpun menunjukkan, wanita yang merokok pada masa kehamilan, konsentrasi
nikotin pada janin mencapai 15% lebih banyak dibandingkan pada si calon
ibu yang dapat menyebabkan bahaya pada janinnya, karena berpengaruh pada
perkembangan janin. Bayi yang lahir dari ibu yang aktif merokok memiliki
skor rendah dalam kemampuan menghambat
rangsangan sehingga dapat mengubah sistem saraf pusatnya dan memiliki perkembangan
motorik yang rendah.
Alangkah
bijaknya jika sebagai ibu dan calon ibu yang baik, tidak membahayakan bayinya
dengan merokok, selain juga bukankah merokok sama saja dengan mendzalimi diri
sendiri? (Ls)
Komentar
Posting Komentar