Ketika kau berbuat salah. Ketika kau melanggar janji bahkan
terkadang dalam keadaan yang kau sebut “darurat” telah membiarkan prinsip tak
lagi tertegakkan. Adakalanya perasaan salah melingkupi, adakalanya berbagai alasan
dipoles sedemikian kompleks hanya untuk meringankan kesalahan atau perasaan
bersalah. Tapi sejatinya atas kesalahan yang kita perbuat, jauh dalam nurani siapapun
yang namanya salah tetap kesalahan. Hanya mulut saja yang beradu dengan logika
tak mau dianggap salah.
Wajar memang
ketika argumen dan alasan dilontarkan untuk mempertegas pembelaan diri yang tak
mau kalah. Atas kesalahan itu, maaf adalah jalan perdamaian. Tapi bukan berarti
ketika selalu ada maaf yang terhidang atas kesalahan dan khilaf, kau selalu
diizinkan untuk terus melakukan salah dan dosa sesukamu......
Excuse
not a reason or
reason not a excuse ?......
Alasan bukan bertujuan untuk melakukan pembelaan atau
pembenaran diri, tapi lebih pada penjelasan alasan kenapa memilih ini atau itu.....
Komentar
Posting Komentar