WORKSHOP JURNALISTIK


                                      
Merupakan serangkaian acara dari Falak Expo CSS MoRA IAIN Wali Songo yang turut mengundang sahabat jurnalis dari seluruh penjuru CSS MoRA. Kegiatan yang diselenggarakan di Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang pada tanggal 16-17 november 2012 tersebut diikuti oleh peserta dari UIN Maliki Malang, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UPI Bandung, dan dari CSS MoRA UNAIR sendiri yang mengirimkan dua delegasinya, yaitu Irfan Hilmi Tekhnik Lingkungan’10 dan Muhliseh Farmasi ’11 serta IAIN Wali Songo yang mengkover segenap LPM Zenith, nama majalah mereka, dengan peserta total mencapai 31 orang.
          “Tujuan dari diadakannya workshop ini sendiri adalah untuk sharing keadaan majalah masing-masing PTN, disamping menambah pengalaman baru bagi jurnalis mudanya dan tentu saja mempererat silaturrahmi antar CSS tiap PTN yang mengikutinya”, tutur Azrur Johan, ketua panitia.
          Kegiatan workshop ini dimulai pada tanggal 16 november dengan agenda awal adalah penyampaian materi seputar jurnalistik seperti essay, artikel dan opini yang disampaikan langsung oleh wartawan. Kegiatan bertambah seru saat dibentuk 6 kelompok untuk praktek langsung dalam pembuatan majalah bayangan yang harus diselesaikan peserta workshop dalam waktu semalam. Setiap kelomok beranggotakan kurang lebih lima sampai enam orang dengan satu pembimbing. Dan menjadikan Candi Gedong Songo sebagai objek utama tema majalah, namun tiap kelompok dibuat berbeda bahasannya, ada yang membahas dari segi budayanya, prospek perekonomian, pariwisata, lingkunang atau pendidikannya.
Sore harinya peserta diizinkan turun kelapangan untuk praktek langsung mencari informasi yang dibutuhkan, ada yang mewawancarai RT/RW setempat, juru kunci, penjaga loket atau wisatawan yang berkunjung ke candi gedongsongo kala itu. Selanjutnya semua kelompok selama semalam mengerjakan majalah bayangan yang ditulis tangan dengan fasilitas seadanya dari panitia berupa kertas hvs, spidol, bolpoint, penggaris dan koran untuk memenuhi gambar yang dibutuhkan pada majalah yang dibuat. Keakraban terjadi begitu lekat berbalut semangat untuk menyelesaikan majalah tersebut, karena baru bisa istirahat jika majalahnya selesai. Dan tak sedikit kelompok yang baru menyelesaikan majalahya lewat tengah malam, karena sejatinya yang namanya pembuatan majalah dengan isi minimal 24 halaman ini butuh waktu yang cukup lama.
Keesokan harinya, 17 november dilangsungkan presentasi dan penilaian terhadap majalah yang telah berhasil dibuat, jurinya adalah yang berpengalaman di bidang jurnalistik, baik dalam segi kualitas artikel ataupun layout majalahnya. Dan yang berhasil keluar sebagai majalah terbaik adalah majalah “Prasasti” yang membahas tuntas akan latar belakang dan kebudayaan Candi Gedong Songo. Dari workshop ini memberi pelajaran yang sangat berharga, bahwa sejatinya seorang jurnalis itu harus bekerja cepat dan tepat untuk menghasilkan sebuah artikel yang enak dibaca dan berkualitas.
Sebagai penutup yang manis dari workshop ini adalah penjelajahan Candi Gedong Songo yang antar kompleks candi itu berjauhan, penuh keakraban dan keceriaan. Dan setelah ini, semoga hasil yang telah di dapat dari workshop tersebut dapat membawa progres yang positif terhadap majalah yang diterbitkan oleh setiap PTN CSS MoRA, terlebih bagi majalah An-Nihayah besutan CSS MoRA UNAIR. Dengan semangat jurnalis, mari kita suarakan pikiran cerdas santri lewat tinta emas yang terukir dalam setiap lembar artikelnya yang menyampaikan pesan mulia. (Ls)

Komentar