ESTAFET


INI PEMIKIRANKU….PEMIKIRANMU GIMANA ? (PART II)

Entahlah, versi yang mana yang benar. Mungkin awalnya sempat membuatku berfikir tentang.... “Kebenaran”. Sempat aku menarik kesimpulan sepihak, yaitu bahwa “kebenaran” itu relatif, tidak absolut. Tak banyak sesuatu yang dianggap benar pada awalnya, ternyata berakhir pada jurang kesalahan besar. Ini bukan sekedar spekulasiku sendiri. Percayalah padaku. Buktinya saja teori yang bertahan selama berabad-abad tentang “Geosentris” yang dicetuskan oleh Ptolomeus, digeser oleh “Heliosentris”-nya Copernicus. Atau mungkin kesalahan atau pembenaran teori sementara waktu ini lebih disebabkan oleh proses ? proses dalam pencarian kebenaaran sejati. Atau pula kebenaran itu tergantung dimana dia di tempatkan ? atau bergantung pada objek dan subjek yang memanfaatkan ? atau dikondisikan terhadap sebuah kebutuhan ?
Atau mungkin pula “Kebenaran” itu seperti estafet. Setalah satu orang menemukan satu “Kebenaran”, orang lain akan memeruskannya. Entah membenarkan “Kebenaran” sebelumnya atau membantah “Kebenaran” sebelumnya dengan memunculkan “Kebenaran” yang lain. Otakku semakin berputar tak ketemu ujung, antara syaraf yang satu dan yang lain “Berestafet” dibuatnya, karena “Kebenaran” itu. Hehe J
Satu hal yang pernah bahkan sering aku dengar, bahwa kebenaran hakiki itu hanyalah, Al-Qur’an. Aku tak membantahnya. Sudah berjebah bukti dan pembuktian atas kebenaran itu. Bukan Cuma dari umat islam sendiri, tapi nonmuslimpun banyak yang akhirnya mengakui kebenaran Kalamullah yang dibawa Baginda Rasulullah 1400 tahun silam.  Bahkan Michael Heart menempatkan manusia sempurna, Rasulullah SAW ini diurutan pertama manusia paling berpengaruh dalam sejarah manusia, membawahi Isac Newton.
Jika aku bertanya padamu, kira-kira kau akan menjawab bagaimana, “apa sih kebenaran itu sebenarnya ?” Hufh ! membingungkan. Meski sebenarnya tak perlu aku pusingkan. Tapi semakin aku berusaha tidak memikirkannya saat ini, semakin pikiran itu menggerogoti otakku,memaksa untuk terus aku fikirkan.

Komentar