KARENA KAMI,
Indonesia,
Masih
kudengar pekikannya
Begitu
ribut dengan permasalahannya
Menimbang
keadilan dengan kehendak si dia yang berkuasa
Tanpa
melihat lebih jauh kenyataannya
Yang
telah lebih jauh meninggalkannya
Dari cendekiawan
bertukas,
Tak mudah jadi guru sejati
Di tengah manusia yang so’
menggurui
Tak gampang jadi pengajar
Di tengah dunia yang makin
kurang ajar
Tak mungkin tuk diatur
Bila semua so’ mengatur
Dari si
miskin berkata,
Kami
hidup bukan untuk satu alasan
Seakan
mencari kayu dalam gelap di hutan
Kami tersebar
disembarang kehidupan
Namun
kebutuhan kami seolah diminoritaskan
Dari kuantitas
kami yang dimayoritaskan
Si filsufpun
turut bersuara,
Di manakah
Indonesia ?
Sampai kapankah Indonesia bertahan
Dengan segenap
rintih, tangis, klimaks dan anti klimaksnya
Dan aku
si tunas bangsa masih di sini
Berbekal
satu keyakinan suci
Bahwa
Indonesia masih akan terus bertahan
Perlawan
bangkit dari keterpurukan
Perlahan
tersenyum dari tangis dan kerusuhan
Karena
kami, pemuda tunas pembaharuan
Komentar
Posting Komentar