Langsung ke konten utama
"Wanita tanpa kosmetik, bagaikan sayur tanpa garam".
Begitu kata Plautus, Filsuf dari Roma.Tampil
cantik dan menarik tampaknya merupakan bagian yang sangat penting bagi kodrat
seorang perempuan. Kita selalu bicara tentang bagaimana cara menutupi
kekurangan dan menonjolkan kelebihan dengan berbagai alat kosmetik yang kita miliki, bahkan sejarah
berkata, di zaman Mesir kuno10.000 SM
pria dan wanita di Mesir memakai minyak beraroma wangi untuk membersihkan
dan menghaluskan kulit serta menghilangkan bau badan.
Perkembangan ilmu kosmetik serta industri secara besar-besaran
baru dimaulai pada abad ke-20 ( Wall, Jellinek, 1970 ). Kosmetik menjadi sebuah
alat usaha, Bahkan sekarang dengan kemajuan teknologi , kosmetik menjadi sebuah
perpaduan antara kosmetik dan obat ( Pharmaceutical ), atau yang sering desebut
kosmetik medis (cosmeticals).Sejak 40 tahun terakhir, industri kosmetik semakin
meningkat , Industri kimia memberi banyak bahan dasar dan bahan aktif
kosmetik. Namun tak jarang, produsen kosmetik yang menginginkan keuntungan
lebih, menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi kulit.
HINDARI
ZAT INI !
Sebelum membeli, teliti dahulu kandungan zatnya. Inilah zat
yang perlu diwaspadai dalam kosmetik. Konsultasikan dengan dokter, jika masih
bersikukuh untuk memakainya!
1. Merkuri
2. Hydroquinon
3. Sianida
4. Peroksida
5. Benzoil
6. Asam Retinoat
7. Pewarna Merah K.3 (CI 15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan Jingga
K.1 (CI 12075)
8. Paraben
9. Sodium Lauril Sulfat
10. Propylene Glycol, Isopropyl Alcohol
11. DEA (Diethanolamine), TEA (Triethanolamine) and MEA
(Monoethanolamine).
Hydroquinon diperbolehkan dengan takaran
2%-5%. Tapi benar-benar harus dalam pengawasan dokter. Zat-zat ini berbahaya
dalam kosmetik, tidak hanya membawa dampak buruk bagi kulit. Tapi juga
membahayakan fungsi ginjal dan beberapa organ tubuh lain.
Terasa Panas dan Pedih!
Jika menimbulkan peradangan, iritasi atau pun alergi, segera
hentikan pemakaian. Untuk mencegah membeli kosmetik yang tidak tepat , coba
oleskan sampel produk di punggung tangan dan tunggulah reaksi yang muncul. Kecuali,
berbagai produk perawatan yang diberikan dokter kulit, produk perawatan kulit biasanya memang
didesain untuk menciptakan perubahan lebih nyata. Dokter akan memberitahukan
reaksi yang akan terasa, seperti sedikit panas atau pedih.
Menimbulkan Perubahan Warna!
Kulit menjadi kemerahan atau menghitam, menandakan kerasnya
formula dalam kandungan kosmetik tersebut.
Membuat Kulit Belang!
Indikasi kosmetik yang tidak cocok dengan kulit bisa terlihat
dari bayangan gelap yang tidak merata. Sekilas kulit tampak belang. Beberapa
kosmetik yang mengandung zat warna berbahaya, biasanya akan meninggalkan tapak
seperti ini
Pori-pori Melebar dan Berkomedo!
Meski tidak berefek luka pada kulit, namun sebaiknya jangan
diteruskan pemakaiannya. Salah-salah, kulit mulus berjerawat.
Perhatikan
Kadarluwarsanya!
Produk
berusia lawas dan sudah rusak juga bisa memicu bahaya di kulit Anda. Perubahan
kadaluarsa biasanya :
1. Berubah Warna.
2.Berbau Tak Sedap.
3.Tekstur Yang Berubah.
Hal yang
tak kalah penting adalah jangan memakai atau berbagi kosmetik dengan orang
lain, seperti berbagi kosmetik bibir dan mata
karena dua bagian wajah itu lebih mudah terinfeksi. Karenanya, jika hendak
membeli lipstik atau maskara, jangan tergiur untuk menggunakan produk-produk
tester pada mata dan bibir. (LsNQ)
Reference :
Komentar
Posting Komentar